Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Dirlantas Polres Metro Jaya Menjelaskan Kejadian Truk Yang Menabrak Patwal Hingga Tewas Ditempat

Jakarta - Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan CS, sopir truk yang menabrak anggota Patwal di Tol Jakarta-Cikampek diduga tengah menerima telepon saat berkendara. Akibatnya, anggota Patwal Polda City Jaya Iptu Dwi Setiawan itu meninggal di tempat. "Rentetan ini bermula dari pelaku keterangan sopir dan kernet, sopir terima telepon dari seseorang sambil nyetir dia terima, sambil nyetir juga dia sedang texting pada seseorang sempat berpindah-pindah HP. Pindah ke tangan kanan sampai hilang konsen dan saat ada kendaraan di depan yang perlambat dia kaget buang ke kanan dan almarhum ada di sebelah kanan,"tutur Sambodo di Jakarta, Jumat (29/10/2021). Saat itu almarhum Iptu Dwi Setiawan tengah melakukan tugasnya untuk mengawal tim supervisi vaksinasi merdeka di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. "Tim pengawasan untuk cek apakah gerai vaksin berjalan baik,"katanya. Jadi Tersangka Kini CS, kata Sambodo telah ditetapkan sebagai tersangk

Terkait Kasus Polisi Yang Membanting Mahasiswa di Tanggerang, Mendapat Sanksi Ditahan 21 Hari Dan Tertunda Kenaikan Pangkat

Tanggerang - Polisi berinisial Brigadir NP yang terlibat aksi banting mahasiswa saat unjuk rasa dalam HUT Kabupaten Tangerang selesai menjalani sidang etik dan disiplin. Hasilnya, anggota Polresta Tangerang itu menerima sanksi terberat. Kabid Humas Polda Banten AKBP Shinto Silitonga menyampaikan, Brigadir NP menerima sanksi penahanan hingga penundaan kenaikan pangkat. "Terhadap Brigadir NP telah dengan sah dan meyakinkan melakukan pelanggaran aturan disiplin anggota Polri, Brigadir NP diberi sanksi terberat secara berlapis,"tutur Shinto dalam keterangannya, Jumat (22/10/2021). "Mulai dari penahanan di tempat khusus selama 21 hari, mutasi yang bersifat demosi menjadi Bintara Polresta Tangerang tanpa jabatan, dan memberikan teguran tertulis yang secara administrasi akan mengakibatkan Brigadir NP tertunda dalam kenaikan pangkat dan terkendala untuk mengikuti pendidikan lanjutan,"sambungnya. Menurut Shinto, sidang itu berlangsung pada Kamis sore, 22

Gempa Berkekuatan 4,8 Magnitudo Mengguncang Pacitan, Terasa Sampai ke Yogyakarta

Jakarta - Gempa berkekuatan 4,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Pacitan, Jawa Timur, dirasakan hingga Kota Yogyakarta. Sejumlah warga mengaku merasakan getaran saat sedang menjalani aktivitas. Salah seorang warga mengaku gempa yang dirasakan tidak terlalu lama. Namun, dia mengaku panik karena sebagian warga yang melintas depan pertokoannya berteriak gempa. "Orang-orang pada teriak. Tadi sempat mau keluar ruangan juga, tapi getarannya tidak terlalu lama,"jelas Syarif saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (13/10/2021). Sementara itu, gempa Yogyakarta juga diadukan oleh warganet di jagad Twitter. Akun @emilixlix mengaku merasakan gempa, hingga membuat televisi yang sedang iya saksikan berguncang. "Jogja gempa ya barusan? tv aku sampai getar,"cuit dia. Sementara itu, warganet lainnya mengaku lantai sekolahnya mengalami retak usai gempa terjadi. "Gais, jogja gempa tapi aku ga berasa. posisinya aku lagi di toilet, pas balik ke ruang kelas, kok di

Kendati Banyaknya Permintaan, Said Aqil Siap Maju Kembali Menjadi Ketum PBNU

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menegaskan dirinya siap kembali maju menjadi Ketua PBNU berikutnya. Kendati belum mendeklarasikan diri, Claimed mengaku mendapat banyak permintaan untuk kembali maju menjadi Ketua Umum PBNU. "Kalau banyak permintaan, ya saya siap dong, kader harus siap kalau banyak permintaan. Walaupun sampai saat ini saya belum mendeklare secara resmi, tetapi permintaan sudah sangat banyak,"kata Said kepada wartawan usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (6/10/2021). "Siap maju, kenapa enggak siap,"sambungnya. Dia menyebut sejumlah kiai sepuh memintanya untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketum PBNU seperti, Tuan Guru Haji Turmuzi dari Lombok, Kiai Hasan dari Cirebon, hingga Kiai Muhtadi dari Banten. Namun, Said juga mempersilahkan apabila ada kader NU yang ingin maju Ketum PBNU . "Pokoknya silahkan kompetisi siapapun kader-kader NU yang mau maju, silahkan